Pengertian Beton Pada Sebuah Bangunan

Tidak ada yang tahu nama konkret hari ini. Ya, bahan ini dikenal masyarakat sebagai bahan baku untuk konstruksi bangunan, rumah, jembatan, dll. Alasan mengapa orang sering menggunakan beton dalam konstruksi antara lain akses mudah ke bahan beton seperti pasir, semen, kerikil dan air. Bahan bangunan beton sangat mudah ditemukan sehingga sebagian besar proyek di Indonesia menggunakan beton.

Beton adalah bahan buatan manusia yang dibentuk dengan memadatkan campuran semen, air dan agregat tertentu (batu pecah, kerikil dan pasir) dalam perbandingan tertentu. Karena beton merupakan campuran, maka mutu beton tergantung pada mutu bahan yang dimasukkan (Tjokrodimulyo, 1992).

Diperlukan langkah-langkah tertentu untuk menghasilkan beton yang berkualitas baik atau biasa disebut mix design. Selain itu, campuran beton harus dijaga dalam kondisi yang sama dengan kondisi kerja tertentu agar tidak berbeda. Sering diyakini bahwa beton mengering setelah dicampur dan dituang. Faktanya, air tidak mengeras ketika menguap, tetapi semen terhidrasi, menempel pada elemen lain dan membentuk sesuatu seperti batu. Semakin kecil rongga dalam campuran beton, semakin tinggi kuat tekannya. Beton digunakan untuk membuat perkerasan jalan, struktur bangunan, pondasi, jembatan penyeberangan dan semen pada dinding bata/blok. Nama lain dari beton adalah batuan cair.

Kekuatan, keawetan dan sifat-sifat beton lainnya sangat tergantung pada bahan dasarnya, perbandingan nilai unsur-unsurnya, cara pencampuran dan cara kerja pada saat campuran beton dituang, cara penghancuran dan. Perawatan dalam proses intensif. Beton banyak digunakan karena umumnya terbuat dari bahan yang mudah didapat dan mudah dalam pengerjaannya, sehingga beton mempunyai sifat-sifat penting sesuai dengan kondisi penggunaan tertentu.

Saat ini, pengetahuan tentang cara membuat beton tampaknya lebih populer daripada bahan dasarnya. Hal ini menyebabkan terciptanya banyak pabrik beton siap pakai. Ketika air dan semen bercampur, partikel-partikel semen saling menempel membentuk gumpalan yang dikenal sebagai gumpalan semen. Koagulasi mencegah pencampuran semen dan air, yang mencegah hidrasi lengkap dan dengan demikian kehilangan kemampuan kerja campuran beton. Ini berarti bahwa kekuatan potensial penuh pelat beton meningkat. Dalam beberapa kasus, dalam 28 hari perawatan, kandungan semen hanya 50% (Smith dan Andreas, 1989).

Senyawa kimia dan bahan lainnya adalah aditif untuk beton. Jumlahnya relatif kecil, tetapi pengaruhnya terhadap kekuatan beton sangat besar, sehingga banyak digunakan. Oleh karena itu, penggunaannya harus benar dan hati-hati.

Salah satu keunggulan beton adalah bahannya mudah ditemukan dan melimpah di Indonesia, mudah dicetak sesuai dengan penggunaannya, relatif mudah aplikasinya. Sedangkan kekurangannya adalah beton hanya digunakan sekali. Logam daur ulang berbeda.

Tidak ada komentar untuk "Pengertian Beton Pada Sebuah Bangunan"