Pemilihan Pondasi Bangunan Menyesuaikan Kondisi Tanah

Pondasi merupakan bagian utama dalam pembangunan segala jenis bangunan yang terletak di atas pondasi bangunan. Fungsi pondasi adalah untuk memperkuat bangunan dan mencegahnya dari keruntuhan. Fondasi membantu pergerakan air. Hal ini memungkinkan bangunan untuk berdiri kokoh saat hujan atau banjir. Ketika Anda membangun fondasi yang kuat, bangunan itu akan bertahan lama.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membangun pondasi

Padahal, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi saat membangun pondasi rumah. Jika kondisi ini tidak terpenuhi, rumah Anda mudah roboh. Persyaratan dasar meliputi:

1. Pondasi harus tahan terhadap korosi, rotasi, geser dan kekuatan pemotongan.

2. Bentuk dan konstruksi pondasi harus kuat dan mampu menahan bangunan di atasnya dengan leluasa

3. Agar pondasi menjadi sangat stabil, bagian bawah pondasi harus kokoh dan kuat

4. Kedalamannya cukup dan di bawah volume perubahan musim

5. Bahan yang digunakan untuk membangun alas terbuat dari bahan yang tahan lama dan tidak merusak

Jenis – Jenis Pondasi Rumah

Ada banyak jenis foundation yang digunakan saat ini. Jenis pondasi ini antara lain:

  • Pondasi Bored Pile

Jenis pondasi ini paling cocok untuk tanah keras pada kedalaman 20 meter ke bawah. Pondasi tiang pancang termasuk dalam jenis pondasi dalam. Pondasi ini lebih efektif menggunakan material beton dibandingkan jenis pondasi lainnya. Untuk membuat pondasi ini, lubang dibor terlebih dahulu dan kemudian beton bertulang dituang. Karena semen yang digunakan sebagai perekat biasanya meleleh ke dalam tanah, maka perlu dilakukan perhitungan yang akurat saat membuat pondasi tiang pancang.

  • Pondasi Tapak

Selanjutnya ada tapak pondasi, yaitu pondasi yang dibuat dalam berbagai bentuk seperti bulat, persegi atau persegi panjang. Tapak pondasi biasanya digunakan untuk tanah lunak dan struktur bangunan tinggi, seperti gedung bertingkat. Fondasi ini biasanya terdiri dari beton bertulang dengan ketebalan yang seragam. Pondasi tapak dapat diterapkan tidak hanya pada pondasi dangkal, tetapi juga pada pondasi dalam.

  • Pondasi Sumuran

Untuk ruang sempit, pondasi lubang biasanya digunakan sebagai solusi pondasi. Umumnya menggunakan beton setebal 60-80 cm pada kedalaman 1-2 meter. Dari semua jenis pondasi di atas, pondasi ini yang paling rumit dan sulit dibuat. Apalagi pondasi ini memboroskan campuran beton, sehingga hanya digunakan untuk kestabilan tanah.

Pengaruh Kondisi Tanah Pada Pondasi

Sejumlah pengaruh dapat diciptakan pada kondisi tanah di mana bangunan itu didirikan. Untuk mempermudah perencanaan pondasi, kenali terlebih dahulu jenis pondasi pada tanah berikut ini.

  • Tanah Liat               

Seperti yang kita ketahui, tanah liat mudah bercampur dengan air, sehingga desain pondasinya sulit. Untuk jenis tanah ini sebaiknya menggunakan jenis pondasi yang dalam agar pondasi tetap kuat walaupun cuaca sedang hujan.

  • Tanah Batu

Sangat mudah untuk membangun pondasi di atas tanah bebatuan karena sifatnya yang kuat. Namun, banyak jenis batu yang tidak ramah untuk konstruksi pondasi, seperti batu kapur, sehingga diperlukan perhitungan yang akurat.

  • Tanah Lanau

Tanah aluvial merupakan campuran antara pasir dan tanah liat. Tanah jenis ini kurang padat, sehingga dapat menyebabkan pondasi menyusut.

Tidak ada komentar untuk "Pemilihan Pondasi Bangunan Menyesuaikan Kondisi Tanah"