Jenis Kayu Untuk Konstruksi Pada Proyek Bangunan

Jenis-Jenis Kayu Yang Digunakan Untuk Konstruksi Pada Proyek - Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi informasi tentang jenis kayu apa saja yang digunakan untuk konstruksi. Kayu merupakan bahan alami dari pohon yang sering digunakan untuk konstruksi bangunan. Alasan kayu digunakan untuk konstruksi bangunan adalah karena tahan lama dan kuat. Selain itu, jenis kayu untuk konstruksi bangunan juga masih mudah didapat. Bahan bangunan ini sering digunakan untuk elemen struktural dan arsitektural seperti kuda-kuda, yusuk, kelelawar, pintu kayu, jendela kayu dan sebagainya di dalam rumah. Artikel tentang jenis kayu ini menyajikan berbagai jenis kayu yang sering dan umum digunakan pada bangunan.

Beberapa orang lebih menyukai rumah atau tempat tinggal yang terlihat dari kayu, sehingga permintaan pasar untuk jenis kayu masih tinggi. Kayu juga digunakan sebagai bahan pendukung rangka, kolom, dan pelat pada bangunan, selain sebagai bahan struktural. Beberapa material yang digunakan untuk mendukung pekerjaan struktur adalah kayu Glugu, Krung dan kayu Jawa. Berikut ini akan dijelaskan jenis-jenis kayu untuk konstruksi bangunan satu per satu.

  • Kayu Jati

Kayu jati jenis ini umumnya dikenal memiliki kekuatan yang tinggi dibandingkan dengan kayu lainnya. Selain itu, kayu ini memiliki serat dan tekstur yang indah, tahan terhadap rayap, jamur dan serangga. Jenis kayu ini sering digunakan untuk furniture seperti pintu, jendela, meja dan kursi. Sekarang orang banyak tahu dan menggunakannya untuk perabotan rumah. Ciri-ciri kayu jati adalah sebagai berikut.

  1. Ini memiliki kekuatan dan daya tahan yang sangat baik
  2. Dari coklat muda sampai coklat tua
  3. Mudah dipotong dan mudah diolah menjadi banyak produk
  4. Tidak mudah rusak oleh perubahan cuaca.
  5. Memiliki bobot yang berat dan kuat

Jenis kayu yang digunakan untuk konstruksi sebagian besar dipengaruhi oleh asal, ukuran dan kualitas kualitas kayu. Menentukan kualitas kayu jati yang diinginkan harus mempertimbangkan jenis aplikasi finishing yang dipilih. Selain untuk melindungi kayu dari kondisi luar, finishing kayu diharapkan dapat memberikan nilai estetika pada kayu dengan menunjukkan kelebihan dan kekurangan kualitas kayu.

Kayu jati berasal dari pohon jati ukuran besar yang tingginya 30-40 meter. Jati adalah jenis pohon dengan daun lebar dan khas yang rontok saat daun mengering. Pohon jati sendiri merupakan jenis pohon yang tumbuh di lingkungan hutan hujan tropis dengan suhu 27-37 derajat. Penggunaan konstruksi termasuk konstruksi kereta api dan rangka atap dan konstruksi jembatan di zaman kuno.

  • Glugu atau Kayu Kelapa

Indonesia sendiri kaya akan berbagai hutan tropis, sehingga terdapat berbagai macam kayu untuk konstruksi. Di Jawa sendiri ada glugu atau kayu kelapa yang digunakan untuk konstruksi bangunan, bahkan untuk atap jerami. Kayu lem jenis ini sering digunakan dalam proyek konstruksi untuk membuat balok (balok, scorches, suri-suri).

Lem memiliki butiran dan tekstur yang berbeda dengan jenis kayu lainnya karena memiliki serat lurus dan bening. Jika Anda berniat menggunakan kayu glugu sebagai bingkai kanvas ekspos, sebaiknya dilapisi dengan cat akrilik agar seratnya tetap terlihat. Pilih kayu lapis kelas 1 untuk daya tahan yang lebih besar.

  • Kayu Kamper

Jenis kayu lain yang digunakan untuk konstruksi bangunan adalah kayu kamper. Kayu kamper sering disebut kayu Kalimantan. Jenis bahan alami ini memiliki serat dan tekstur yang indah. Sering digunakan untuk membuat kusen pintu dan jendela, meskipun kekuatannya tidak sebaik kayu jati. Alasan sering digunakan untuk rangka adalah karena kayu jenis ini tidak menyukai rayap dan serangga lainnya, sehingga sangat cocok digunakan sebagai furniture.

Secara umum kayu kamper yang dijual di pasaran terbagi menjadi 3 kategori. Yang pertama adalah kayu kamper Samarinda, yang kedua adalah kayu kamper dari Surabaya, dan yang ketiga adalah kayu kamper Krung dari Sumatera. Karena kayu kamper merupakan produk penting yang menopang perekonomian masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, perkebunan kapur barus kini tersebar merata di seluruh Indonesia. Mengingat nilai ekonomis yang didapat dari kayu kamper ini.

  • Kayu Bangku

Jenis kayu yang digunakan untuk konstruksi bangunan memiliki harga yang berbeda-beda tergantung dari grade kayunya. Bengirai merupakan jenis kayu yang sangat kuat, awet dan tahan cuaca. Kayu benkiri sering digunakan untuk bahan bangunan seperti atap kayu. Karena sifatnya yang kuat dan tahan lama, sering digunakan sebagai bahan eksterior seperti listplank, decking dan sebagainya.

Pohon pisang ditemukan di hutan hujan tropis pulau Kalimantan. Kayu jenis ini berwarna kuning dan terkadang agak coklat, itulah sebabnya disebut balo kuning. Perbedaan antara kayu gubal dan kayu teras sangat jelas, warna kayu gubal lebih terang. Saat masih ditebang, bagian kayunya terkadang berwarna coklat kemerahan.

  • Kayu Merbau

Jenis kayu yang digunakan untuk konstruksi adalah kayu merbau yang kuat dan tahan terhadap serangga. Kayu merbau berwarna coklat muda, terkadang dengan highlight kuning, dan seratnya pecah. Pohon merbau termasuk pohon hutan hujan tropis. Jenis kayu ini termasuk kayu dalam Kelas Daya Tahan I, II dan Kelas Kuat I, II. Kayu merbau biasanya difinishing dengan melamin gelap/gelap. Serat memiliki tekstur serat garis putus-putus. Jenis kayu ini tumbuh di Indonesia khususnya di pulau Irian/Papua.

  • Kayu Besi

Kayu ulin merupakan jenis kayu yang digunakan untuk konstruksi bangunan dan dikenal sangat kuat. Kayu ulin ini tumbuh di Kalimantan. Bahan alami ini banyak digunakan untuk bahan bangunan rumah, kantor, gedung dan bangunan lainnya. Kayu ulin adalah jenis pohon besar dengan tinggi 50 meter, diameter hingga 120 cm, dan tinggi hingga 400 meter di dataran rendah. Kayu ulin berwarna gelap dan tahan terhadap air laut.

Kayu ulin banyak digunakan sebagai bahan bangunan tiang pancang, sirap (atap kayu), lantai, rangka, bahan bangunan jembatan, rel kereta api, dan sifat khusus lainnya yang memerlukan daya tahan dan kekuatan. Kayu ulin tergolong Kelas I dan Kelas I keras.

  • Kayu Hitam

Jenis kayu lain yang digunakan untuk konstruksi bangunan adalah kayu Ghelam. Bahan alami ini sering digunakan dalam proyek rumah, perapian, pagar dan tiang sementara. Selain itu, sering digunakan sebagai platform atau scaffolding selama pelaksanaan proyek. Di beberapa daerah, kayu jenis ini digunakan untuk kasau pada pekerjaan sungai dan jembatan.

  • Kayu Meranti

Kayu meranti merah adalah jenis kayu keras yang warnanya berkisar dari merah muda tua hingga merah muda muda. Penampilan kayu jenis ini tidak terlalu halus. Bahan alam ini sering digunakan untuk membuat multipleks, yang digunakan untuk pekerjaan bekisting. Pohon meranti sangat mudah ditemukan di hutan-hutan di pulau Kalimantan.

  • Kayu Akasia

Kayu akasia adalah jenis kayu yang digunakan untuk konstruksi bangunan dan nama lainnya adalah Acacia Mangium, berat jenisnya 0,75, sehingga pori-pori dan seratnya sangat rapat. Durability Class II, yang artinya dapat bertahan hingga 20 tahun atau lebih jika dilakukan dengan benar. Kelas kekuatannya adalah II-I, yang berarti dapat menahan lentur lebih dari 1100 kg/cm dan mempertahankan kuat tekan lebih dari 650 kg/cm. Karena sifat pembengkakan dan penyusutan kayu yang kecil, kekuatan tarik rendah, kekuatan sedang dan kombinasi serat kasar dan lurus yang sedikit padat, jenis kayu ini memiliki permintaan tinggi untuk digunakan dalam bahan konstruksi dan furnitur karena sifatnya yang mudah dikerjakan.

Jenis kayu yang paling umum digunakan di berbagai wilayah Indonesia untuk konstruksi bangunan. Mungkin ada beberapa jenis kayu bangunan yang tidak disebutkan di atas di beberapa pulau timur dan barat. Saat ini, permintaan kayu sangat tinggi, meskipun inovasi baru telah muncul untuk menggantikan kayu. Oleh karena itu, informasi tentang jenis kayu untuk konstruksi bangunan dapat bermanfaat.

Tidak ada komentar untuk "Jenis Kayu Untuk Konstruksi Pada Proyek Bangunan"