Jenis Beban Yang Diterima Pada Struktur Bangunan

Analisis struktur merupakan bagian yang sangat penting dalam perencanaan struktur. Beban merupakan salah satu aspek penting dalam proses analisis struktur. Secara umum, beban adalah gaya yang bekerja pada suatu tegangan, yang menyebabkan tegangan, deformasi dan perpindahan, yang dapat menyebabkan masalah struktural dan bahkan kegagalan bangunan. Setiap tingkat desain bangunan mengharuskan struktur tersebut kuat terhadap setiap jenis beban yang akan dialaminya sepanjang siklus hidup bangunan tersebut.

Ada berbagai jenis beban yang bekerja pada struktur. Sifatnya sesuai dengan desain, fungsi, ruang dan bahan bangunan yang digunakan. Struktur bangunan harus menahan beban tinggi yang bekerja pada seluruh struktur.

1. Beban mati

Beban mati adalah beban dari berat bangunan, elemen struktural dan arsitektural, serta semua peralatan lain yang terpasang di dalam gedung. Umumnya, beban ini konstan atau tidak berubah dari waktu ke waktu. Penentuan beban mati dapat dilakukan dengan mempertimbangkan berat dan volume bahan konstruksi yang digunakan seperti yang ditunjukkan pada gambar rencana.

2. Instalasi langsung

Beban hidup adalah beban bergerak atau berubah-ubah yang disebabkan oleh penghuni atau pengguna bangunan gedung dan segala sesuatu yang tidak tetap selama umur layan bangunan tersebut. Pada kombinasi beban, kelipatan beban hidup lebih besar dari beban lainnya. Karena tergantung pada banyak faktor, sulit untuk menentukan jumlah beban hidup yang tepat. Beban hidup tergantung pada jenis dan penggunaan bangunan.

3. Beban gempa

Beban gempa adalah beban yang bekerja pada suatu struktur akibat gempa. Dalam SNI 1726 2019, beban gempa didefinisikan sebagai gempa dengan probabilitas lebih dari 2% dalam 50 tahun umur struktur bangunan. Rata-rata geometrik percepatan tanah puncak (PGA) merupakan efek gempa terbesar berdasarkan kriteria SNI. Percepatan lantai dasar adalah percepatan tanah yang mencapai lokasi bangunan akibat gempa.

4. Beban angin

Beban angin adalah beban yang bekerja pada suatu struktur yang menyebabkan aliran angin berputar atau bahkan berhenti akibat struktur yang berada di jalur angin. Jadi angin menciptakan tekanan dan tarikan pada struktur. Beban angin terkadang tidak berpengaruh signifikan pada struktur kaku dan bertingkat rendah. Namun, dalam beberapa kasus, terutama jika Anda menggunakan bahan bangunan yang ringan dan ketinggian bangunan jauh lebih besar dari luas, tetap harus dipertimbangkan dalam desain. Selain itu, bentuk struktur yang mempengaruhi sirkulasi udara harus dipertimbangkan sebagai bentuk atap. Beban angin ditentukan dengan mengalikan tekanan angin kerja dengan koefisien angin.

5. Beban hujan

Beban hujan adalah beban akibat akumulasi air pada atap pada saat hujan deras. Proses ini, yang dikenal sebagai penggenangan, biasanya terjadi pada atap datar. Limpasan dari tangki atap setelah hujan lebih sedikit daripada jumlah air di atap. Selama hujan, air yang terkumpul di atap datar atau rendah dapat menyebabkan beban struktural yang signifikan. Oleh karena itu, ini harus diperhitungkan saat merancang bangunan.

 

Tidak ada komentar untuk "Jenis Beban Yang Diterima Pada Struktur Bangunan"