Cara Pengujian Kekuatan Tekanan Pada Beton Bangunan
Beton merupakan bahan bangunan dengan kuat tekan yang besar. Beton sering digunakan pada struktur dengan gaya tekan yang tinggi dan dikombinasikan dengan baja tulangan seperti kolom, balok, pondasi, dll. Agar bangunan aman dengan tenaga kerja maka kualitas semen harus disesuaikan dengan gaya-gaya yang terjadi. Perencanaan struktural pada bangunan sering ditentukan oleh kekuatan semen yang digunakan. Pengujian kuat tekan beton sering dilakukan pada proyek dan harus dilakukan sebagai tindakan pengendalian kualitas untuk memastikan bahwa beton yang dipesan sesuai dengan desain. Untuk proyek besar biasanya tidak digunakan sitmix, tetapi ready mix dibutuhkan minimal berapa meter kubik.
Layanan campuran siap pakai ini telah menjadi umum dalam pekerjaan proyek besar. Pasalnya ready mix mudah ditemukan dan pelayanannya cepat. Kita tidak perlu menghitung pola hybrid dan mencampurnya sendiri. Kualitas beton seperti apa yang cukup untuk memesan perusahaan ready mix. Kemudian beton baru siap pakai dikirim ke proyek. Mutu beton sudah disertifikasi oleh perusahaan ready mix, namun sebagai kontraktor sudah menjadi tugasnya untuk mengontrol mutu beton dengan menguji kekuatan beton di laboratorium.
Jadi apa standar pengujiannya?
- Anda dapat memilih untuk menggunakan kubus sampel 15 x 15 x 15 cm atau silinder dengan tinggi 30 cm dan diameter 15 cm.
- Pertama lakukan uji slump dengan menggunakan cut cone. Setelah sambungan tersambung, dapat dilanjutkan ke pengujian beton.
- Saat mengeluarkan cetakan dari semen, itu diminyaki agar tidak lengket.
- Beton segar dipompa ke dalam cetakan silinder atau kubus, ditumbuk 25 kali setiap bagian ketiga. Dan itu diisi sampai penuh. Kemudian di atas piring.
- Digetarkan dengan meja getar agar rongga-rongga dalam cetakan terisi penuh dengan campuran beton. Kocok selama 2 menit.
- Beton dalam cetakan dibiarkan mengeras selama kurang lebih 1 hari.
- Setelah 1 hari, cetakan dihilangkan. Beton bertulang kemudian dimasukkan ke dalam air untuk diawetkan.
- Kekuatan beton dapat diuji dalam 3, 7, 14, 21 dan 28 hari. Jika ingin dilakukan uji kuat tekan pada umur 28 hari maka dilakukan perendaman dan disesuaikan. Jika Anda ingin menguji dalam 3,7,14, atau 21 hari, hasil kekuatan beton akan diubah menjadi 28 hari. Caranya ada di artikel Tingkat Konversi Beton.
- 1 atau 2 hari sebelum pengujian, beton dikeluarkan dari air dan beton dibiarkan kering.
- Beton ditimbang dan lebar silinder diukur menggunakan jangka sorong.
- Beton silinder dapat disegel dengan belerang pada permukaan bertekanan untuk meratakan permukaan silinder dan meningkatkan kekuatan selama pengujian.
- Setelah siap, masukkan silinder ke dalam mesin uji tekan beton.
- Dari mesin uji, dapat dilihat seberapa tinggi beban beton yang dapat ditahan di layar. Biasanya, unit pada mesin uji kompresi menggunakan unit KN
- Hitung kekuatan beton menggunakan rumus Tag = P/A dimana P adalah beban maksimum dan A adalah permukaan silinder.
Pada dasarnya, untuk memastikan keakuratan pengujian, metode penambahan beton dapat dilakukan oleh laboratorium bersertifikat. Peralatan yang digunakan harus memiliki standar SNI.
Tidak ada komentar untuk "Cara Pengujian Kekuatan Tekanan Pada Beton Bangunan"
Posting Komentar