Hal Yang Harus DiPerhatikan Sebelum Pembuatan Bendungan/Waduk

Reservoir atau bendungan merupakan bangunan dengan banyak keunggulan. Iklim tropis Indonesia terutama disebabkan oleh tingginya curah hujan pada musim hujan dan rendahnya curah hujan pada musim kemarau.

Seiring dengan keberadaan bendungan, kebutuhan irigasi, suplai air bersih, pencegahan banjir bahkan sumber listrik pun mudah tersedia di kawasan waduk.

Karena konstruksi bendungan cenderung merupakan proyek besar, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum membangunnya.

Berikut ulasannya.

1. Menentukan fungsi bendungan

Waduk atau bendungan memiliki banyak fungsi. Perlu ditentukan fungsi bendungan agar konstruksi bendungan benar-benar disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan.

Berikut beberapa klasifikasi bendungan menurut fungsinya

  • Bendungan waduk. Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan air hujan dalam jumlah besar saat musim hujan. Kemudian persediaan air yang disimpan digunakan ketika jumlah limpasan dan curah hujan berkurang.
  • Konverter aliran. Ini sering digunakan untuk irigasi, air baku dan keperluan industri. Dimana aliran sungai dialihkan ke saluran tertentu.
  • Bendungan pengendali banjir. Fungsi utama waduk/bendungan jenis ini adalah untuk mengurangi resiko banjir dengan menyimpan atau mengurangi aliran air.
  • Waduk/bendungan serbaguna. Bendungan ini memiliki lebih dari satu kegunaan. Mulai dari pengendalian banjir, irigasi, air tawar, perikanan, industri dan pariwisata.

2. Periksa Keamanan

Bangunan besar dan besar seperti bendungan perlu diperhatikan keamanannya.

Ada beberapa hal yang harus Anda periksa sebelum membangun:

  • Keselamatan dari kemungkinan kegagalan struktural. Keseluruhan struktur waduk/bendungan harus sesuai dengan standar yang ditentukan. Mulai dari raw material, hingga proses agar tidak terjadi kegagalan atau kelemahan struktur reservoir.
  • Keamanan dari Kebocoran. Banjir adalah tanda bahaya waduk. Apalagi jika terjadi kebocoran. Karena itu, sebelum memasang tangki air, kemungkinan kebocoran atau kebocoran harus dipantau dan dikendalikan secara serius.
  • Keamanan terhadap kegagalan hidrolik. Waduk/bendungan atau pintu air harus memenuhi standar dan berfungsi dengan baik. Jangan biarkan sistem hidrolik tidak berfungsi selama penggunaan.

3. Kondisi geologis

Selain itu, faktor geologis harus diperhitungkan. Apakah jenis batuan di lokasi reservoir/bendungan mampu menopang pondasi?  Selain itu, perlu dilihat apakah bahan penyimpan sudah sesuai dengan kondisi tanah saat ini.

Maka sudut kemiringan tanah harus dipertimbangkan di lokasi konstruksi. Termasuk ketebalan, kekuatan, kelenturan dan bagaimana struktur patahan itu berada.

4. Ketersediaan Bahan

Hal penting lain yang harus diperhatikan adalah ketersediaan material untuk membangun waduk/bendungan.

Bukan hanya masalah stok. Namun, perhatian harus diberikan pada bagaimana jalan akses membawa bahan baku dari produsen atau sumber ke lokasi konstruksi penyimpanan.

Karena masalah bahan baku bisa mempengaruhi segalanya. Jika bahan baku tidak tersedia, biaya modal yang diperlukan akan meningkat, demikian pula jika terjadi keterlambatan logistik. Waktu konstruksi akan lebih lama dan semua sumber daya akan rusak secara otomatis.

5. Perawatan Bendungan

Hal penting lainnya adalah bagaimana merawat waduk/bendungan setelah selesai dibangun. Bagian ini seharusnya sudah diputuskan sebelumnya.

Karena jika tidak ada rencana atau SOP yang jelas untuk pemeliharaan waduk, maka waduk yang dibangun akan kehilangan kekuatan dan kualitasnya.

Pihak yang akan mengurus pemeliharaan dan pengoperasian harus jelas sejak kontraktor memulai pembangunan.

Banyak hal yang perlu diperhatikan sebelum membangun waduk/bendungan. Mulai dari kesesuaian fungsi hingga material dan perawatannya.

Waduk/bendungan yang baik diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi, sumber energi untuk mendongkrak pariwisata di sekitar bendungan.

Tidak ada komentar untuk "Hal Yang Harus DiPerhatikan Sebelum Pembuatan Bendungan/Waduk"